Assalammu'alaikum? Saya Ahmad Rifa'i. Semoga Blog saya dapat Bermanfaat untuk saudara sekalian. ( Amin )
( Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang )
41. Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.
42. Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu[43], sedang kamu mengetahui.
[43]. Di antara yang mereka sembunyikan itu ialah:
Tuhan akan mengutus seorang Nabi dari keturunan Ismail yang akan membangun umat
yang besar di belakang hari, yaitu Nabi Muhammad s.a.w.
43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang
yang ruku'[44].
[44]. Yang dimaksud ialah: shalat berjama'ah dan dapat pula
diartikan: Tunduklah kepada perintah-perintah Allah bersama-sama orang-orang
yang tunduk.
44. Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan
diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka
tidaklah kamu berpikir?
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa
turunnya ayat tersebut di atas (S.2: 44) tentang kaum Yahudi Madinah yang pada
waktu itu berkata kepada mantunya, kaum kerabatnya dan saudara sesusunya yang
telah masuk agama Islam: "Tetaplah kamu pada agama yang kamu anut (Islam) dan
apa-apa yang diperintahkan oleh Muhammad, karena perintahnya benar." Ia menyuruh
orang lain berbuat baik, tapi dirinya sendiri tidak mengerjakannya. Ayat ini (S.
2: 44) sebagai peringatan kepada orang yang melakukan perbuatan seperti itu.
(Diriwayatkan oleh al-Wahidi dan ats-Tsa'labi dari al-Kalbi, dari Abi
Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan
bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
47. Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu
dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala
umat[45].
[45]. Bani Israil yang telah diberi rahmat oleh Allah dan
dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka yang berada di masa
Nabi Musa a.s.
48. Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang
tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak
diterima syafa'at[46] dan tebusan dari padanya, dan tidaklah
mereka akan ditolong.
[46]. Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan
sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang
lain. Syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi
orang-orang kafir.
Perincian nikmat Tuhan kepada Bani Israil
49. Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan
pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya,
mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu
yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar
dari Tuhanmu.
50. Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu
dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri
menyaksikan[47].
[47]. Waktu Nabi Musa a.s. membawa Bani Israil ke luar dari
negeri Mesir menuju Palestina dan dikejar oleh Fir'aun, mereka harus melalui
laut Merah sebelah Utara. Maka Tuhan memerintahkan kepada Musa memukul laut itu
dengan tongkatnya. Perintah itu dilaksanakan oleh Musa hingga belahlah laut itu
dan terbentanglah jalan raya ditengah-tengahnya dan Musa melalui jalan itu
sampai selamatlah ia dan kaumnya ke seberang. Sedang Fir'aun dan
pengikut-pengikutnya melalui jalan itu pula, tetapi di waktu mereka berada di
tengah-tengah laut, kembalilah laut itu sebagaimana biasa, lalu tenggelamlah
mereka.
51. Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat,
sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak
lembu[48] (sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah
orang-orang yang zalim.
[48]. Anak lembu itu dibuat mereka dari emas untuk
disembah.
52. Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
53. Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan
keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat
petunjuk.
54. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku,
sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan
anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan
bunuhlah dirimu[49]. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada
sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
[49]. Membunuh dirimu ada yang mengartikan:
orang-orang yang tidak menyembah anak lembu itu membunuh orang yang
menyembahnya. Adapula yang mengartikan: orang yang menyembah patung anak lembu
itu saling bunuh-membunuh, dan apa pula yang mengartikan: mereka disuruh
membunuh diri mereka masing-masing untuk bertaubat.
55. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman
kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang[50], karena
itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya[51]".
[50]. Maksudnya: melihat Allah dengan mata kepala.
[51]. Karena permintaan yang semacam ini menunjukkan keingkaran dan
ketakaburan mereka, sebab itu mereka disambar halilintar sebagai azab dari
Tuhan.
56. Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati[52],
supaya kamu bersyukur.
[52]. Yang dimaksud dengan mati di sini menurut
sebagian Mufassirin ialah: mati yang sebenarnya, dan menurut sebagian yang lain
ialah: pingsan akibat sambaran halilintar.
57. Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan
"salwa"[53]. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah
Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi
merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
[53]. Salah satu nikmat Tuhan kepada mereka ialah: mereka
selalu dinaungi awan di waktu mereka berjalan di panas terik padang pasir. Manna
ialah: makanan manis sebagai madu. Salwa ialah: burung sebangsa puyuh.
58. Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul
Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu
sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud[54], dan
katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni
kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada
orang-orang yang berbuat baik".
[54]. Maksudnya menurut sebagian ahli tafsir: menundukkan
diri.
59. Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang
tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang
zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik.
60. Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman:
"Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas
mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya
(masing-masing)[55]. Makan dan minumlah rezki (yang diberikan)
Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.
[55]. Ialah sebanyak suku Bani Israil sebagaimana tersebut
dalam surat Al A'raaf ayat 160.
AYAT : 1 - 20, 21 - 40, 41 - 60, 61 - 80, 81 - 100, 101 - 120, 121 - 140, 141 - 160, 161 - 180, 181 - 200, 201 - 220, 221 - 240, 241 - 260, 261 - 280, 281 - 286.
0 komentar
Post a Comment
Demi kenyamanan pengunjung.
Tolong komentarnya yang berhubungan dengan artikel.
Tindakan spam akan terjaring otomatis oleh spam filter.
Dan apabila terdapat Link yang rusak, harap segera hubungi Admin dikotak komentar.
Terima kasih.
"Dilarang Menyimpan Link Aktif"
Admin.