Assalammu'alaikum? Saya Ahmad Rifa'i. Semoga Blog saya dapat Bermanfaat untuk saudara sekalian. ( Amin )
121. Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya[84], mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
( Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang )
[84]. Maksudnya: tidak merobah dan mentakwilkan Al Kitab sekehendak hatinya.
122. Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Ku-anugerahkan kepadamu
dan Aku telah melabihkan kamu atas segala umat[85].
|
[85]. Maksudnya: umat yang semasa dengan
Bani Israil. |
123. Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat
menggantikan[86] seseorang lain sedikitpun dan tidak akan
diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu
syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong.
|
[86]. Maksudnya: dosa dan pahala seseorang tidak dapat dipindahkan kepada orang lain. |
Perjanjian dengan Nabi Ibrahim a.s.
[87]. Ujian terhadap Nabi Ibrahim a.s. diantaranya: membangun Ka'bah, membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya Ismail, menghadapi raja Namrudz dan lain-lain.
[88]. Allah telah mengabulkan doa Nabi ibrahim a.s., karena banyak di antara rasul-rasul itu adalah keturunan Nabi Ibrahim a.s.
[89]. Ialah tempat berdiri Nabi Ibrahim a.s. diwaktu membuat Ka'bah.
Dalam suatu riwayat dikemukakan, Umar menerangkan bahwa pendapatnya bersesuaian dengan firman Allah di dalam tiga perkara, yaitu (1) ketika ia mengemukakan usul. "Wahai Rasulullah, tidakkah sebaiknya tuan jadikan maqam (tempat shalat) Ibrahim ini menjadi tempat shalat." Makan turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 125) (Sejak itu maqam Ibrahim AS dijadikan tempat berdirinya Imam bagi orang-orang yang shalat di Masjidil Haram dan disunatkan shalat sunah thawaf di tempat tersebut). Dan (2) ketika ia mengusulkan: "Telah berkunjung kepada istri-istri tuan orang baik dan orang jahat. Bagaimana sekiranya tuan memerintahkan agar supaya dipasang hijab (penghalang)." Maka turunlah ayat hijab (S. 33: 53). Dan (3) ketika Rasulullah SAW diboikot oleh istri-istrinya karena cemburu, maka Umar ra berkata kepada mereka: "Mudah-mudahan Tuhan-Nya akan menceraikan kamu, dan menggantikan kamu dengan istri-istri yang lebih baik daipada kamu." Maka turunlah ayat lainnya (S. 66: 5) yang membenarkan peringatan Umar terhadap istri Nabi.
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan yang lainnya, yang bersumber dari Umar.)
Dalam riwayat lain dikemukakan ketika Rasulullah SAW thawaf, berkatalah Umar kepadanya: "Ini adalah maqam (tempat shalat) bapak kita Ibrahim." Nabi bersabda: "Benar." Umar berkata lagi: "Apakah tidak sebaiknya kita jadikan tempat shalat?" Maka Allah SWT menurunkan ayat tersebut di atas (S. 2: 125).
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Jabir.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Umar bin Khaththab ra lewat di maqam Ibrahim AS bersama Rasulullah SAW, dan ia bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kita tidak berdiri shalat di tempat shalatnya kekasih Tuhan?" Rasulullah SAW menjawab: "Benar." Kemudian Umar berkata: "Apakah kita tidak jadikan tempat shalat?" Tiada lama kemudian turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 125) (Menurut dhahirnya, turunnya ayat ini pada hajjatul wada, yaitu haji terakhir bagi Nabi tahun 10 Hijriyyah atau tahun 633 masehi).
(Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih dari 'Amr bin Maimun yang bersumber dari Umar bin Khaththab.)
Agama Nabi Ibrahim a.s.
[90]. Di antaranya menjadi; Imam, Rasul, banyak keturunannya yang menjadi nabi, diberi gelar khalilullah.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Abdullah bin Salam mengajak dua anak saudaranya, Salamah dan Muhajir untuk masuk Islam dengan berkata: "Kau berdua telah mengetahui, sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman di dalam Taurat, bahwa Ia akan mengutus dari keturunan Ismail, seorang Nabi bernama Ahmad. Barangsiapa yang beriman kepadanya, ia telah mendapat petunjuk dan bimbingan, dan barangsiapa yang tidak iman kepadanya, akan dilaknat. Maka masuk Islamlah Salamah, akan tetapi Muhajir menolak. Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 130) yang menegaskan bahwa hanya orang-orang bodohlah yang tidak beriman kepada agama Ibrahim.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Uyainah.)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Ibnu Shuria berkata kepada Nabi SAW: "Petunjuk itu tiada lain kecuali apa yang kami anut, maka turutlah kami hai Muhammad, agar supaya tuan mendapat petunjuk." Kaum Nashara pun berkata seperti itu juga. Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (S. 2: 135) yang menegaskan bahwa agama Ibrahim adalah agama yang bersih dari perubahan yang menimbulkan syirik.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa'id atau 'Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
[91]. Shibghah artinya celupan. Shibghah Allah: celupan Allah yang berarti iman kepada Allah yang tidak disertai dengan kemusyrikan.
[92]. Syahadah dari Allah ialah persaksian Allah yang tersebut dalam Taurat dan Injil bahwa Ibrahim a.s. dan anak cucunya bukan penganut agama Yahudi atau Nasrani dan bahwa Allah akan mengutus Muhammad s.a.w.
AYAT : 1 - 20, 21 - 40, 41 - 60, 61 - 80, 81 - 100, 101 - 120, 121 - 140, 141 - 160, 161 - 180, 181 - 200, 201 - 220, 221 - 240, 241 - 260, 261 - 280, 281 - 286.
0 komentar
Post a Comment
Demi kenyamanan pengunjung.
Tolong komentarnya yang berhubungan dengan artikel.
Tindakan spam akan terjaring otomatis oleh spam filter.
Dan apabila terdapat Link yang rusak, harap segera hubungi Admin dikotak komentar.
Terima kasih.
"Dilarang Menyimpan Link Aktif"
Admin.